MEDAN – Dalam rangka memperingati dan memeriahkan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober 2025, Jaringan Sahabat Setia Hasyim menggelar kegiatan bakti sosial bertajuk “Santri Peduli, Santri Berbagi, Santri untuk Negeri”. Kegiatan ini berlangsung di Panti Asuhan Yayasan Zending Islam Indonesia di Jalan SM Raja, Medan.
Kegiatan sosial ini menjadi wujud nyata semangat kepedulian terhadap sesama, menumbuhkan solidaritas sosial, serta memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan toleransi di tengah masyarakat yang beragam.
Kegiatan tersebut mendapat dukungan penuh dari Hasyim SE, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari Fraksi PDI Perjuangan sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan.
Sosok yang dikenal merakyat, sederhana, dan peduli terhadap masyarakat kecil ini terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat harmoni sosial di Kota Medan.
Meskipun berhalangan hadir secara langsung, Hasyim SE memberikan dukungan moral dan materil untuk terselenggaranya kegiatan ini.
Menurutnya, semangat Hari Santri harus menjadi momentum memperkuat nilai kemanusiaan, kebersamaan, dan gotong royong tanpa sekat agama maupun budaya.
“Bapak Hasyim SE selalu menegaskan bahwa semangat Hari Santri bukan hanya milik umat Islam, tetapi milik seluruh anak bangsa yang mencintai tanah air. Dukungan beliau dalam kegiatan ini adalah bukti nyata kepedulian lintas iman dan semangat kebangsaan untuk Indonesia yang rukun dan berkeadaban,”
ujar Julius Fadli, perwakilan Relawan Jaringan Sahabat Setia Hasyim, di sela kegiatan tersebut.
Dalam momentum itu, para relawan membagikan bingkisan tali asih berisi sembako dan kebutuhan pokok kepada para abang becak, masyarakat sekitar, serta anak-anak di panti asuhan.
Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan terasa ketika warga dan para santri menyambut bantuan tersebut dengan antusias dan rasa syukur.
Julius Fadli menambahkan, kehadiran dan dukungan berkelanjutan dari Hasyim SE di berbagai kegiatan sosial menjadi bukti bahwa dirinya bukan sekadar politisi, tetapi juga teladan yang konsisten memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.
“Bagi kami, Bapak Hasyim SE adalah sosok pemimpin yang berjiwa santri — rendah hati, peduli, dan selalu berbuat nyata untuk rakyat. Di momentum Hari Santri ini, beliau mengingatkan bahwa nilai santri sejati adalah keikhlasan, ketulusan, dan cinta kepada sesama,” ungkapnya.
Salah seorang pengasuh panti asuhan turut menyampaikan apresiasi atas kepedulian Hasyim SE.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian beliau. Ini menunjukkan bahwa kebersamaan dan kepedulian tidak mengenal batas agama. Sosok seperti Bapak Hasyim SE adalah contoh pemimpin yang mengedepankan nilai kemanusiaan dan persaudaraan sejati,” ujarnya penuh haru.
Kegiatan ini menegaskan bahwa semangat santri bukan hanya untuk kalangan pesantren, melainkan untuk seluruh masyarakat yang berjiwa pengabdian.
Melalui dukungan Hasyim SE, nilai-nilai “Santri Peduli, Santri Berbagi, Santri untuk Negeri” diwujudkan dalam tindakan nyata yang menginspirasi banyak pihak.
“Bapak Hasyim SE selalu hadir tanpa jarak di tengah rakyat. Melalui kegiatan ini, beliau menegaskan bahwa semangat santri sejati adalah berbuat dan berbagi untuk negeri. Sosok beliau menjadi inspirasi bagi kami untuk terus menebar kebaikan dan memperkuat persaudaraan di tengah keberagaman,” tutup Julius Fadli, mewakili Jaringan Sahabat Setia Hasyim. (Red)