Langkat – Bangunan megah di daerah aliran sungai (DAS) Sei Batang Serangan terkesan melanggar aturan. Meski sempat terhenti, namun pengerjaan geedung yang berada di dalam kawasan tanggul Desa Tebing Tanjung Selamat, Kecamatan Sawit Seberang, Langkat ini tetap terus digenjot.
Pantauan di lapangan, paving blok sudah disiapkan di lokasi untuk membangun kawasan parkir kendaraan. Beberapa bagian gedung, juga terlihat masih dalam pengejaan finishing.
“Kemarin itu sempat terhenti pembangunannya. Apakah terkendala izin atau modal, kami gak tau. Tapi sekarang dikebut untuk segera dirampungkan. Infonya sih mau dijadikan swalayan,” tutur warga yang enggan identitasnya dipublikasi, Minggu (25/5/2025) siang.
Sudah menjadi rahasia umum, kalau bangunan itu berdiri di kawasan DAS. Namun, tak satu pun dari pihak terkait yang mampu menertibkan gedung megah tersebut. Bahkan malah digenjot untuk segera beroperasi.
Di Dalam Tanggul
“Kalaupun ada IMB-nya, siapa lah yang berani nerbitkannya. Itu kan jelas-jelas di dalam tanggul sungai. Alas haknya juga masih diragukan, katena di DAS. Kalaupun ada alas haknya, ini kan rancu,” ketus warga mengkritik soal perizinannya.
Sementara Yus, oknum yang disebut-sebut sebagai pemilik bangunan menyebutkan kalau ia telah mengantongi izin. “Sudah,” ketus Yus singkat, saat awak media mengonfiramsi terkait perizinan bangunan tersebut.
Diinformasikan, perumahan di sekitar DAS telah diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 28/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Danau.
29 Bangunan Disegel
Peraturan tersebut, menetapkan batas sempadan sungai yang harus bebas dari bangunan, dengan beberapa ketentuan. Diantaranya kriteria penetapan garis sempadan di sungai tidak bertanggul pada kawasan perkotaan minimal 10 meter dari tepi palung sungai.
Jika pada kawasan luar perkotaan, maka batas sempadannya minimal 50 meter dari tepi palung sungai. Kemudian ada juga penetapan garis sempadan sungai bertanggul yang minimal 3 meter dari kaki luar tanggul di kawasan perkotaan. Jika di luar kawasan perkotaan, minimal 5 meter dari kaki luar tanggul.
Baru-baru ini, Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menyegel 29 bangunan ilegal di kawasan hulu DAS Bekasi. Nantinya, bagunan ilegal tersebut akan dibongkar dan pemiliknya akan didenda. (Ahmad)